Kenapa Semangat Beli Buku Tapi Malas Bacanya?

Varrel Al Jabaar K
Semangat Awal vs Realita: "Saya Akan Baca Buku Ini sampai Habis!"
Pernah merasa bersemangat saat membeli buku atau eBook programming seperti Clean Code, Algorithms, atau tutorial React? . Tapi... setelah 3–5 hari, bukunya malah terbengkalai. Tenang, ini bukan karena kamu malas. Tapi karena:
1. Dopamin dari "Membeli" vs "Mengerjakan"
Otak kita lebih menyukai hadiah instan. Saat memilih dan membeli buku, kita merasa sudah produktif. Tapi ketika mulai membaca? Butuh fokus dan usaha nyata. Dan di situlah dopamin menurun.
2. Tujuan Terlalu Besar
“Saya harus menyelesaikan 300 halaman dalam seminggu!” 💀
Ini menakutkan dan membuat kita cenderung menunda. Bandingkan dengan:
“Saya akan baca 5 halaman hari ini.”
Lebih ringan dan jauh lebih realistis.
Solusi? Break It Down: Tiny Habits
Mulailah dari kebiasaan kecil:
-
📖 Baca 1 bab/hari (~15 menit)
-
✍️ Tulis ringkasannya di blog (seperti yang saya lakukan di sini)
Penerapan Konsep Atomic Habits dalam Belajar Coding/Baca Buku
Gunakan prinsip dari buku Atomic Habits karya James Clear untuk membentuk sistem belajar yang konsisten dan menyenangkan.
a. Make It Obvious (Buat Jelas dan Terlihat)
-
Untuk buku: Letakkan buku/eBook di tempat mudah dilihat dengan bookmark di browser, letakkan di samping tempat tidur, atau pasang reminder harian.
-
Untuk coding: Jadwalkan waktu belajar tetap. Contoh:
“Setelah sarapan, 30 menit baca dokumentasi Next.js.”
b. Make It Attractive (Buat Menarik)
Gabungkan dengan kebiasaan menyenangkan:
-
“Setelah minum kopi pagi, saya tonton 10 menit course Fullstack Web Developer.”
-
Tambahkan reward:
“Setelah selesai 1 bab, boleh main game atau scroll reels 15 menit.”
c. Make It Easy (Buat Mudah dan Bisa Dimulai)
-
Buku: Mulai dari bab yang paling relevan. Tidak harus dari halaman pertama.
-
Coding: Gunakan 2-Minute Rule:
-
“Saya buka bukunya dulu 2 menit.” -> Biasanya akan lanjut terus.
-
“Saya buka Sublime Text dan tulis 1 function.” -> Seringnya malah lanjut sampai ngoding serius.
-
d. Make It Satisfying (Buat Memuaskan)
-
Blog sebagai refleksi: Dengan menulis catatan belajar, kamu bisa melihat progres dan merasa setiap pencapaian kecil itu berarti.
-
Gunakan tools seperti habit tracker (GitHub streak, Notion table, Loop Habit Tracker) untuk memvisualisasikan konsistensi.
Kenapa Blogging Bisa Bantu Proses Belajar?
Blog bukan hanya untuk showcase project, tapi juga:
-
✅ Akuntabilitas: Menulis refleksi membuat kita “berjanji” pada diri sendiri untuk memahami materi.
-
🧠 Memperdalam Pemahaman: Menjelaskan dengan kata sendiri (Feynman Technique) memperkuat ingatan.
-
📈 Tracking Progress: Bisa melihat sejauh mana perjalanan dan perkembangan kita.
Kesimpulan
Masalah antara semangat di awal dan rasa malas saat mengerjakan itu universal. Tapi kita bisa menghadapinya dengan:
-
🌱 Mulai dari kecil: 5–15 menit/hari
-
📚 Tingkatkan bertahap: dari 1 paragraf -> 1 bab
Contohnya: Saya membangun website ini dari 24 Maret 2025 hingga 13 April 2025 (20 hari), sambil melawan rasa malas dan tantangan teknis.
-
📝 Dokumentasikan progres: lewat blog, GitHub, atau catatan digital
“You don’t have to be perfect, you just have to be consistent.”
Ditulis sambil minum kopi dan berusaha konsisten baca React Anti-Patterns — Juntao Qiu 😊